Seni Membantu Orang Lain, Bantu saja, titik !

Seni Membantu Orang Lain, Bantu saja, titik !
Ilustrasi menolong orang lain. Foto : pexel

Kita sering diajarkan bahwasanya membantu orang lain adalah suatu kewajiban sebagai sesama manusia dan merupakan anjuran dalam setiap agama. Membantu orang yang kesusahan ibarat mengangkat beban berat yang sedang mereka panggul sehingga betapa mulianya kita bisa membebaskan orang dari mengangkat beban berat dalam hidupnya, yang menjadi masalah adlaah saat beban itu diangkat dari pundak orang lain namun berpindah ke pundak kita.

Membantu orang lain memang mulia, namun ada kalanya kita juga harus bijaksana dalam hal ini. Banyak orang – orang yang mempunyai hati yang welas asih dan gemar membantu orang lain, namun terkadang mereka lupa bahwa membantu orang lain itu bukan investasi, dalam artian kita mempunyai harapan bahwa dengan membantu orang lain maka bila suatu saat kita membutuhkan bantuan kita akan mendapatkan pertolongan dari mereka, sungguh ini adalah pemikiran yang kurang tepat.

Mengapa dikatakan kurang tepat ? pertama, kita tidak pernah tahu isi hati orang, belum tentu orang yang kita bantu juga akan mempunyai kemampuan yang sama untuk membantu kita atau mempunyai kesadaran dan niatan baik untuk membalas kebaikan yang sudah kita lakukan, kedua membantu atau menolong itu perbuatan baik dan mulia, jadi jangan dikotori dengan ketidak ikhlasan dan mengharap imbal balik, apalagi dari manusia, bukan nya bahagia yang didapat justru keekcewaan yang akan diterima.

Kalau memang ingin dan berniat membantu orang lain, yasudah bantu saja, titik. Tidak usah berandai – andai dan berharap – harap bahwa kita sednag menabung kebaikan yang nanti akan kita petik hasilnya karena itu sudah ranah Tuhan dan hukum alam yang berbicara. Justru tugas kita hanya melakukan, ikhlas dan lupakan saja. Memang sebagai manusai biasa terkadang kita akan merasa kecewa saat orang – orang yang pernah kita bantu melupakan begitu saja bahkan memalingkan muka saat gliran kita ingin meminta bantuan, apakah salah orang – orang itu? well,  secara hubungan manusia mereka ikut andil salah karena mereka sudah menjadi kacang lupa kulit, namun yang paling bertanggung jawab atas sakit hati yang kita rasakan ya diri kita sendiri karena kita sudah menyandarkan harapan dan ekspektasi kepada manusia, kepada mereka yang sudah pernah kita bantu sehingga saat kenyataan tidak sesuai dengan harapan ya kita sendiri yang akan kecewa, mereka ? belum tentu.

Jadi, diperlukan kebijaksanaan dalam membantu orang lain, bantulah orang yang ingin dibantu dan jangan mengharap apa – apa, just do it sehingga bersikap presisi dan seimbang itu perlu. Membantu orang lain boleh asalkan kita juga tidak menyengsarakan diri dan terlebih keluarga kita sendiri karena atas dasar tidak enakan, sungkan menolak, tidak ada pilihan, demi nama baik dan entah alasan apapun itu karena sejatinya berbuat baik itu tidak perlu alasan dan embel – embel apapun dan bukan tugas kita untuk menghitung – hitung hasil dari kebaikan kita karena itu sudah ranah Sang Maha Tinggi.