100 Hari Menuju Melupakanmu

100 Hari Menuju Melupakanmu

eps 7

Setelah pertengkarannya dengan david, Tyas pun kembali ke hotel. tyas masih bertanya tanya didalam hatinya kenapa ia selalu bertemu dengan David seolah olah dunia begitu sempit. Tyas mulai berpikir yang tidak-tidak seperti David adalah jodohnya, tujuan Tyas untuk liburan sekaligus move on di buyarkan dengan pertemuan dirinya dengan David namun setidaknya Tyas bisa melupakan Hito. 

ponsel Tyas tiba-tiba berbunyi yang tak lain adalah panggilan dari kedua orang tuanya

"Hallo nak apa kabar kamu disana?", Tanya mama Tyas

"Hallo ma, I'm good gimana kabar mama sendiri?", tanya Tyas balik kepada mamanya 

"Mama juga baik karena denger kabar kamu baik", ucap mama Tyas

Tyas pun tersenyum tipis, ia bercerita dengan antusias tentang kehidupannya selama di bali termasuk pertemuan dia dengan David, Mama Tyas pun tersenyum dan berkata 

"Mungkin itu adalah jodohmu nak" 

"enak aja ma, ga mau, dia resek banget najis", ucap Tyas membantah asumsi mamanya 

"biasanya yang benci nanti juga bakal jadi cinta" goda mama Tyas

"ga bakal ma, Tyas gamau" 

Mama Tyas terus menggoda anaknya agar Tyas tidak begitu memikirkan Hito lagi. 

Sejam berlalu, Tyas telah selesai berbincang dengan mamanya kemudian karena merasa belum ngantus, Tyas pun memutuskan untuk keluar dari kamarnya dan duduk bersantai di depan tempat penginapannya sembari memandang kolam renang yang ada didepan matanya ditemani sebotol bear, sepertinya ada banyak hal yang sedang Tyas renungi. 

Seorang laki-laki menatap Tyas dari kamarnya dan karena merasa Tyas membutuhkan teman akhirnya laki-laki itu memberanikan diri mendekati Tyas 

"Hallo, udah lama nginep disini?", tanya laki-laki tersebut memberanikan diri membawa secangkir Wine dan hendak mengajak Tyas bersulang. 

"Baru beberapa hari kok", ucap Tyas canggung karena ia tidak mengenal laki-laki tersebut

"Kamu siapa? Tanya Tyas kepada laki-laki tersebut

"Kenalin, aku John" 

"Tyas" merekapun kemudian berkenalan dan saling berjabat tangan 

"Dalam rangka apa ke Bali?" tanya John 

"Yan mungkin libur semester kali ya" jawab Tyas 

"Bukannya anak anak kuliah sudah masuk ya?" John merasa heran 

"Ohh, beda negara" Tyas tersenyum memandangi John

"terus kuliah dimana?" 

"Singapore" ucap Tyas

John pun tersenyum nampak ia tertarik dengan obrolannya bersama Tyas

"Terus kamu kesini dalam rangka apa?, kerja?" Tanya Tyas 

"Yaaah mungkin yaah, kerja sambil liburan kali ya hahaha" 

"HAHAHA, lagi serius malah di ajak becanda, ooh atau jangan jangan kerjaan kamu jadi tourguide ya?" Tanya Tyas

"Iya aku tourguide" ucap John yang berbohong kepada Tyas

"Yang bener doong" Tyas tidak percaya dengan pernyataan John

"Iya ini serius laah" 

"Bohong, ada beberapa bahasa tubuh seseorang yang bisa kita amati jika dia memang berbohong maka akan terlihat perbedaan dengan ketika ia jujur" 

"Lahh kok tau, kayak dukun aja" 

"Cause aku kuliah jurusan psikologi" ucap Tyas

"Yaaah sama dong sama aku, aku juga kuliah psikologi, tapi aku ga ngurus mental orang melainkan nyawa seseorang. aku dokter, aku kesini karena ada urusan kerjaan" ucap John kali ini ia jujur kepada Tyas

"Waw, ga nyangka bisa ketemu seorang dokter, kayaknya ada banyak hal yang harus kamu ajarkan ke aku deh, karena banyak hal yang aku gatau tapi aku pengen belajar", ucap Tyas dengan begitu antusias

"Boleh banget dong, call me if u need" ucap John sembari memberi kartu namanya kepada Tyas 

Kemudian ia berpamitan untuk masuk ke kamarnya terlebih dahulu karena ada urusan yang harus ia kerjakan dan Tyas pun mempersilahkan ia pergi. Tyas kini kembali termenung dan memikirkan pertemuannya dengan John, ia tidak menyangka jika ia bisa bertemu dengan dokter di Bali. Tyas pun tersenyum dan seolah olah ada perasaan yang berbeda sejak ia bertemu dan bertatapan dengan John tadi. 

(btw cerita ini finish di eps 32)

Next eps 8