100 Hari Menuju Melupakanmu

100 Hari Menuju Melupakanmu

eps 4

Daffa dan Tyaspun semakin akrab, namun sayangnya Tyas harus meninggalkan Daffa karena ingin pergi traveling, perjalanan Tyas di mulai dengan Bali. tyas sangat berharap jika di Bali ia bisa melupakan Hito. Pagi hari Tyas berangkat ke Bandara di antar oleh kedua orang tuanya, dengan rasa sedih orang tua Tyas mengijinkan anaknya itu untuk pergi demi kebaikan Tyas juga.

“Ma, pa Tyas berangkat dulu ya”, Pamit Tyas kepada kedua orang tuanya

“Iya hati hati ya, kalau ada apa apa kabarin” ucap papa Tyas yang begi protektif kepada anaknya

“Iya pa” Tyas pun masuk kedalam bandara dengan perlahan lahan meninggalkan orang tuanya.

Di dalam bandara Tyas  menunggu keberangkatannya dengan penuh lamunan, tentu saja Tyas bertanya taya di dalam hatinya bagaaimana ia akan memulai hidupnya di kota baru. Rasa seperti ini sama seperti pertama kali ia pergi kuliah di Singapore, jika waktu itu ia berpikir bagaimana caranya agar bisa menahan rindunya kepada Hito tapi kali ini ia berpikir bagaimana caranya ia bisa melupakan Hito. Sepanjang perjalanan Tyas pun terlihat sangat sedih dan banyak sekali hal yang sedang ia pikirkan hingga tiba-tiba orang disampingnya menyapa dirinya dan bertanya

“hai, kok liburan malah sedih sih? kayaknya berat banget masalahnya” ucap orang tersebut

“Emmm engga kok biasa saja” ucap Tyas dengan nada ragu karena ia tidak kenal dengan orang tersebut

“Kenalin aku David” ucap lelaki di samping Tyas

“Tyas” ucap Tyas dengan singkat memperkenalkan dirinya, nampak Tyas tidak tertarik untuk berkenalan dengan orang tersebut

“mau ke Bali dalam rangka apa?” tanya orang tersebut yang mencoba ramah kepada Tyas

“Traveling dan mencari pengalaman baru”, ucap Tyas

“Nice”

Tyas pun hanya mengulurkan sedikit senyumannya

“Kamu ga mau nanya aku kenapa pergi ke Bali?” ucap laki-laki tersebut mencoba untuk menawarkan pertanyaan yang bisa di ajukan oleh Tyas kepada dirinya.

“saya rasa saya tidak perlu menganggu privasi anda, dan sebaliknya dengan anda tuan.  Saya rasa anda orang yang paham tentang etika” ucap Tyas yang tegas kepada David karena Tyas merasa bahwa David sudah menganggu dirinya.

David pun terdiam mendengar pernyataan dari Tyas karena ia merasa bahwa apa yang dikatakan oleh Tyas memang benar dan ia sudah terlalu dalam bertanya kepada seseorang yang baru ia kenalinya, sedangkan Tyas juga ikut terdiam ia merasa bahwa ia sudah terlalu kasar kepada seseorang yang hanya sekedar ingin berteman dengan dirinya. Setelah berdiskusi dengan diskusinya akhirnya Tyas meminta maaf kepada laki laki tersebut.

“Sorry, ga bermaksud membuatmu tersinggung, so can we be friend?” tanya  Tyas kepada David, David pun terkejut karena ia tidak menyangka Jika Tyas bisa menjadi ramah kepada dirinya

“Of course” ucap David dengan senyumannya

“Jadi, planing kamu ke Bali apa aja? mungkin kita bisa ngopi bareng buat nembus rasa bersalahku?”,  Tanya Tyas kepada David

“aku punya banyak waktu kosong selama di bali, jadi kabarin aja kapan mau meet”

“Rencana liburan berapa hari?”, tanya Tyas kepada David

“Ya sampai saya bosan mungkin”, Ucap David

David sengaja tidak mau memberitahu Tyas bahwa sebenarnya ia memiliki rumah di Bali dan beberapa usaha juga. David merasa bahwa ia hanya cukup berteman dengan Tyas saja tanpa harus menceritakan pribadinya secara detail.

Tyas pun terdiam, sejenak diskusinya dengan David membuat ia bisa melupakan Hito. Tapi sekarang Tyas kembali mengingat kenangan dirinya dengan Hito, meskipun ia tahu bahwa Hito sudah berkhianat kepada dirinya tapi tetap saja ia masih susah untuk melupakan Hito. Teringat beberapa kenangan antara dirinya dengan Hito.

next eps 5