Inilah Tips Eksis Di Media Sosial Tanpa Harus Menggangu Kesehatan Mentalmu!

Sosial Media di zaman digital seperti saat ini sangat bermanfaat tentusaja bagi orang yang bersedia memberikan kontribusinya atau memanfaatkannya dengan baik, simak tulisan yang saya bagikan lewat tintanesia berikut tentang tips eksis di media sosial ya gengs

Inilah Tips Eksis Di Media Sosial Tanpa Harus Menggangu Kesehatan Mentalmu!
Ilustrasi Sosial Media. Foto : pexel

Media sosial atau sering kita sebut medsos, menjadi peran penting bagi kehidupan masyarakat saat ini, terlebih pada masa-masa pandemi. Keterhubungan yang tanpa batas sangat membantu banyak pihak untuk menjalankan sebuah bisnis, pembelajaran, mencari  kebenaran sebuah informasi, menjalin relasi dengan sesama yang berjauhan, atau hanya sekadar berbagi kegiatan sehari-hari yang dijalani. 

Terkadang, media sosial juga sering menimbulkan dampak yang negatif jika pengguna tak bijak dalam mengelola media tersebut, diantaranya dapat mengurangi tingkat fokus, membuat pekerjaan utama yang sedang kita kerjakan tak kunjung selesai juga, kurangmya bergerak apalagi olahraga karena terlalu lama di depan gawai, menyuburkan sifat insecure pada diri, iri, dan segudang perasaan negatif yang lain. Lalu, bagaimana sih supaya selalu dapat eksis di media sosial tanpa mengganggu kesehatan mental kita sendiri?

Berikut ini adalah cara tetap eksis di media social tanpa mengganggu kesehatan mental diri.

1. Tujuan haruslah jelas agar tak waktumu tak sia-sia.

Menggunakan fasilitas media sosial secara hanya ikut-ikutan tanpa kepentingan jelas, kamu haruslah miliki alasan kuat mengapa mengunduh aplikasi media sosial tersebut. Jangan hanya mengunduh saja, lakukanlah sesuatu di sana yang dapat membuat pikiran yang kamu miliki lebih terarah pada hal-hal yang lebih produktif serta positif positif untuk kalian lakukan. Ikutilah akun yang bermanfaat bagi kamu kedepan.  Serta jauhi akun yang hanya akan menimbulkan banyak energi yang negatif. 

2. Like dan followers janganlah dijadikan sebagai obsesi.

Konsistensi diri mengalahkan obsesi yang hanya akan memberatkan pikiranmu. Biasanya sih, obsesi timbul saat kamu terlalu banyak berputar-putar untuk melihat akun orang lain yang sudah lebih fantastis ketimbang milikmu atau foto-foto cukup membuat heboh yang sering kali mendapatkan sangat banyak ekspresi dari orang yang suka. Kurangilah aktivitas seperti hal tersebut, Berpegang teguhlah pada tujuan yang telah direncanakan dari awal. Ingatlah wahai kawan, media sosial seharusnya berguna serta nyaman digunakan oleh pemiliknya, sebelum dapat mengundang perhatian banyak orang. Alihkanlah pandanganmu untuk betul-betul untuk lebih mengenal diri dan mulai berekspresi dengan lebih berkarakte dari biasanya.

3. Manfaatkanlah fitur pengontrol orangtua di dalam gadgetmu

Cara terbaik untuk menggunakan media sosial dengan sangat bijak adalah dengan membatasi diri akan waktu akses aplikasi media social tersebut. Jika kamu adalah orang dengan tipe yang sulit berhenti apabila sudah bereksplorasi di dunia maya, kamu dapat menggunakan fitur pengontrol orang tua dalam pengaturan gadgetmu. Setel saja waktu ideal yang kamu inginkan dalam penggunaan aplikasi-aplikasi media social tersebut. Contoh yang paling signifikan adalah jika kamu menyetel akses selama 30 menit per hari untuk sebuah aplikasi yang berupa Instagram, maka setelah 30 menit berlalu, aplikasi tersebut tidak dapat kamu akses kembali pada hari itu, dan akan dapat diakses kembali pada esok hari.

4. Buanglah aplikasi media social yang tidak dipergunakan lagi, agar tidak mengganggu.

Berinteraksi pada media sosial memanglah asyik, namun tetap saja tak bisa menggantikan interaksi sesama secara langsung. Jika kamu telah menetapkan niat diri menjadi orang lebih produktif. Cara ini wajib kamu terapkan dalam gadgetmu, yaitu dengan tidak mengunduh media sosial yang jarang terpakai pada gadget milikmu, dengan hal ini kamu tidak akan sering lagi diganggu oleh notifikasi. Kamu bisa memanfaatkan sebuah browser untuk mengakses media sosial yang kamu miliki, dan dapat kamu buka saat sedang memerlukan saja. Lakukanlah secara bertahap, mulailah dari langkah awal yaitu uninstall media sosial yang sangat jarang kamu gunakan.

5. Tinggalkanlah Fomo dan fokuskan dirimu pada tujuan awalmu.

Perasaan takut untuk tertinggal dari orang lain sering dikenal dengan istilah Fear of Missing Out (FOMO). Patrick McGinnis mengatakan akronim tersebut pada tahun 2004 lewat sebuah artikelnya yaitu Social Theory at HBS: McGinnis’ Two Fos yang diterbitkam di The Harbus, dalam koran mahasiswa di Harvard Business School (HBS) sebelum kata FOMO akhirnya terkenal di dunia. Dan saat ini FOMO tumbuh subur di media sosial.

FOMO tentu sangat menguras konsentrasi dan energi pada orang yang mengidapnya. Mulai muncul rasa cemas bila tertinggal berita terbaru, tidak mengikuti sebuah tren, tidak mendatangi sebuah tempat yang sempat viral, atau kehabisan produk pada edisi terbatas. Karena dirinya tidak mengetahui apa yang sebetulnya berguna dan dirinya butuhkan, pengidap FOMO ini hanya dapat bergerak berdasarkan naluri takut tertinggal pada dirinya.

Itulah lima langkah yang dapat kamu kerjakan agar bisa tetap eksis di kalangan media sosial tanpa mengganggu kesehatan mental dalam diri kamu. Ingatlah selalu untuk tidak berlebihan dan terlalu terobsesi dalam memanfaatkan seluruh kecanggihan teknologi jaman sekarang!