Jangan Abaikan Saat Radiator Motor Rusak, Bahaya Bagi Komponen Lainnya!

Jangan Abaikan Saat Radiator Motor Rusak, Bahaya Bagi Komponen Lainnya!

Radiator adalah komponen utama yang harus ada pada sepeda motor, yang mana berfungsi sebagai sistem pendingin pada mesin motor. Radiator melepaskan tekanan panas yang dihasilkan dari gesekan piston pada mesin untuk dibuang ke udara luar. Bahan utama dari radiator biasanya terbuat dari aluminium, yang dapat terdiri dari sekian banyak pipa aluminium disertai dengan sirip pendinginan. Apa sih yang bisa menjadi pertanda jika komponen yang satu ini rusak?

Ada dua jenis radiator ialah system dengan pendingin udara dan system dengan pendingin cairan. Komponen sistem dengan pendingin cairan terdiri dari beberapa part yaitu radiator, tutup radiator, tangki cadangan (reservoir), kipas radiator, selang radiator, water pump, thermostat, dan cairan pendingin atau sering disebut dengan coolant.

Radiator memiliki banyak fungsi yang sangat penting untuk menjaga kinerja motor tetap optimal dan terkendali, namun justru ini yang kerap kurang diperhatikan oleh sebagian konsumen. Karena hal tersebut, kami berkeinginan untuk memberikan penjelasan mengenai system radiator agar dapat menghindari terjadinya masalah yang fatal dan mengantisipasi dengan langkah-langkah yang kami diberikan.

Berikut Adalah tanda-tanda radiator yang bermasalah:

  1. Sirip radiator yang mengalami kerusakan karena terbentur hal kecil seperti batu atau kerikil sehingga jalur cairan untuk sistem pendinginan tersumbat.
  2. Thermostat pada radiator tidak berfungsi.
  3. Tekanan pada tutup radiator mulai lemah.
  4. Saluran radiator yang tersumbat, karena adanya karat atau adanya kerusakan pada komponen sistem pendingin pada radiator.
  5. Selang radiator yang getas dan mengalami keretakan sehingga dapat mengalami kebocoran fatal.
  6. Kipas radiator tidak berfungsi dengan sempurna membuat sistem cooling tidak efektif.

Jika dari data di atas itu terjadi, maka mesin dapat mengalami overheat yang sangat tinggi yang ditandai dengan indikator suhu mesin yang mulai menyala. Hal tersebut dapat terjadi karena air pada radiator tidak bersirkulasi dengan sempurna atau dapat terjadi karena mulai berkurangnya air radiator bahkan akan dapat meluap pada tabung reservoir.

Langkah-langkah pemeriksaan radiator:

  1. Cek semua kondisi sirip-sirip pada radiator. Jika terlihat kotor, segeralah lakukan pembersihan.
  2. Periksa ketinggian air yamg ada di dalam radiator, segera tambahkan jika kurang. Sekedar info jangan menggunakan air biasa, gunakanlah coolant yang direkomendasikan perusahaan yang membuat motor tersebut.
  3. Cek semua jalur selang pada radiator apakah ada kebocoran, jika ada segera ganti yang baru.
  4. Periksa selalu kondisi air radiator motor, jika ada perubahan warna segera ganti ya.
  5. Senantiasa lihat kondisi tutup radiator, apakah sudah kencang, apa ada bocor, dan berubah bentuk (penyok). Jika setelah kalian cek terdapat kerusakan maka segeralah ganti.

Jika kurang memahami dan terjadi masalah saat melakukan pemeriksaan radiator segera kunjungi bengkel resmi terdekat dari tempatmu mengecek, untuk dilakukan pemeriksaan dan perbaikan lebih lanjut. Lakukan selalu dalam hal pengurasan air radiator setiap 12.000 km atau 12 bulan jika Anda jarang memperhatikan pedometer, atau bisa Anda sesuaikan dengan buku petunjuk pemilik motor Anda.