Fitur Hyundai Palisade Facelift Yang Akan Bikin Ngiler, Yuk Ketahui Disini!
bung anwar
Kendaraan mobil sudah menjadi sesuatu yang sangat dicari-cari manusia jaman sekarang. Pasalnya mobil saat ini menjadi kebutuhan pokok bagi sebagian orang, hal ini tentu membuat perubahan yang sangat signifikan. Sekian zaman yang telah dijalani perusahaan berlomba-lomba untuk membuat fitur terbaik untuk kepuasan para konsumennya.
Hyundai Palisade facelift yang akhir-akhir ini diluncurkan membawa juga banyak perubahan ketimbang pendahulunya. Yang bikin pangling adalah dari bagian eksterior, di mana Hyundai Palisade facelift telah dilengkapi dengan grille, DRL, dan bumper depan dengan gaya yang baru.
Ngomongin tentang fitur, Hyundai Palisade facelift saat ini sudah dilengkapi dengan fitur keselamatan yaitu Hyundai SmartSense dan konektivitas Bluelink yang sangat canggih. Tapi saying sekali, saat dibandingkan dengan versi pasar lain seperti Amerika Serikat, Hyundai Palisade facelift yang dijual di negara Indonesia tak membawa beberapa fitur canggih tersebut. Seperti fitur Hyundai Digital Key 2 Touch yang memungkinkan para konsumen membuka mobil dengan hanya mendekatkan smartphone yang terintegrasi ke pintu mobil.
Wi-Fi HotSpot yang terletak di dalam mobil tentu akan membuat pengguyna makin nyaman. Selain itu ada fitur Ergo Motion Massage and Relaxation Seat atau bias disebut sebagai kursi pijat, dan head unit 12 inci. Saat dimintai keterangan, Bonar Pakpahan yang menjabat sebagai Product Expert PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menyebutkan bahwa prihal mengurangi fitur-fitur tersebut tak berada di genggaman mereka.
"Itu adalah sebuah keputusan dari HMC (Hyundai Motor Company), jadi bukan dari pihak kami yang menolak atau enggan mau menerimanya, dari sana sudah diputuskan seperti itu," ujar Bonar saat acara peluncuran mobil tersebut di Indonesia. "Ketika perusahaan merancang sebuah produk, pasti mereka memiliki banyak pertimbangan dan ketika memberi tawaran Palisade facelift kepada kami, system yang kami terima sudah seperti itu,” imbuh Bonar.
Keputusan pabrik kendaraan asal Korea Selatan tersebut bukan tanpa alasan, mereka telah memikirkan bagaimana menyeimbangkan fitur dan pemasaran yang akan mereka dapat.
